Aktivitas Santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet
Aktivitas Santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet
Oleh: Admin
Secara umum,
pendidikan dalam pesantren ini adalah perpaduan antara pendidikan akademik
dengan penekanan pada kecerdasan dan prestasi belajar dengan pendidikan
spiritual dengan penekanan pada unsur penempaan rohani, melalui berbagai wirid
dan dzikir.
Pendidikan akademik dijalankan dengan metode salaf berupa sorogan , weton dan sardan yang dilaksanakan pada pagi hari ( pukul 07.00 – 09.00 ), siang hari ( pukul 01.30 – 03.00 WIB ), dan sore hari ( 04.00 – 05.00 WIB) dengan materi kajian kitab – kitab salafi dari beberapa fak. Untuk Fiqih kitab Fathul Qorib & Fathul Wahab, untuk ilmu Nahwu ( Gramatika Arab ) kitab Ibnu Aqil , Ilmu Hadits kitab Shohih Bukhori, Ilmu Tasawwuf kitab Ihya’ Ulumuddin dll.Ditambah dengan metode klasikal dalam belajar formal pesantren yang dilaksanakan setelah sholat Maghrib.
Belajar formal pesantren mempunyai 4 tingkatan, tingkat Sifir ( sekolah persiapan ) yang ditempuh satu tahun, tingkat Tamhidi ( setingkat ibtida’iah ) yang ditempuh 3 tahun, tingkat I’dadi ( setingkat Tsanawiyah ) yang ditempuh 3 tahun, dan tingkat Takhoshush ( setingkat Aliyah ) yang ditempuh 3 th. Salah satu ciri khasnya adalah bahasa pengantar didalam peyampain materi dan pengartian kitab menggunakan bahasa Indonesia dengan tetap berpegang pada qoidah/struktural nahwiyah, yang mana hal ini masih belum biasa di dalam pesantren salaf khususnya di Jawa. Hal ini memudahkan pendistribusian Alumni ke luar Jawa dan seluruh wilayah di Indonesia, mengingat telah terjadi inflasi ustadz dan kiyai di Pulau Jawa.
Juga telah mendirikan sebuah lembaga formal nasional seperti Pendidikan wajar dikdas, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) “RIJAN” dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah
Pendidikan spiritual adalah berupa kewajiban sholat berjamaah, sholat dluha, tahajud, beberapa wirid dan dzikir – dzikir salafi yang dengan istiqomah dibaca setelah Subuh dan Isya’ secara berjama’ah. Guna membekali santri dalam hidup bermasyarakat serta membentuk kedisiplinan, kreatifitas dan jiwa kemandirian, diadakanlah beberapa kegiatan ekstra yaitu Ta’limul Khitobah, pembacaan tahlil, istighotsah, Manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani, dan beberapa Maulid. Ditambah ekstrakurikuler dalam bidang bahasa inggris, pertanian, perikanan, pertukangan, Jahit menjahit ( untuk putri) dll. Dan dalam setiap bulan Romadlon diadakan kilatan dengan salah satu materi bacaan, do’a dan praktek solat 5 waktu, rowatib, jenazah dan seluruh sholat – sholat sunnah.
Pendidikan akademik dijalankan dengan metode salaf berupa sorogan , weton dan sardan yang dilaksanakan pada pagi hari ( pukul 07.00 – 09.00 ), siang hari ( pukul 01.30 – 03.00 WIB ), dan sore hari ( 04.00 – 05.00 WIB) dengan materi kajian kitab – kitab salafi dari beberapa fak. Untuk Fiqih kitab Fathul Qorib & Fathul Wahab, untuk ilmu Nahwu ( Gramatika Arab ) kitab Ibnu Aqil , Ilmu Hadits kitab Shohih Bukhori, Ilmu Tasawwuf kitab Ihya’ Ulumuddin dll.Ditambah dengan metode klasikal dalam belajar formal pesantren yang dilaksanakan setelah sholat Maghrib.
Belajar formal pesantren mempunyai 4 tingkatan, tingkat Sifir ( sekolah persiapan ) yang ditempuh satu tahun, tingkat Tamhidi ( setingkat ibtida’iah ) yang ditempuh 3 tahun, tingkat I’dadi ( setingkat Tsanawiyah ) yang ditempuh 3 tahun, dan tingkat Takhoshush ( setingkat Aliyah ) yang ditempuh 3 th. Salah satu ciri khasnya adalah bahasa pengantar didalam peyampain materi dan pengartian kitab menggunakan bahasa Indonesia dengan tetap berpegang pada qoidah/struktural nahwiyah, yang mana hal ini masih belum biasa di dalam pesantren salaf khususnya di Jawa. Hal ini memudahkan pendistribusian Alumni ke luar Jawa dan seluruh wilayah di Indonesia, mengingat telah terjadi inflasi ustadz dan kiyai di Pulau Jawa.
Juga telah mendirikan sebuah lembaga formal nasional seperti Pendidikan wajar dikdas, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) “RIJAN” dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah
Pendidikan spiritual adalah berupa kewajiban sholat berjamaah, sholat dluha, tahajud, beberapa wirid dan dzikir – dzikir salafi yang dengan istiqomah dibaca setelah Subuh dan Isya’ secara berjama’ah. Guna membekali santri dalam hidup bermasyarakat serta membentuk kedisiplinan, kreatifitas dan jiwa kemandirian, diadakanlah beberapa kegiatan ekstra yaitu Ta’limul Khitobah, pembacaan tahlil, istighotsah, Manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani, dan beberapa Maulid. Ditambah ekstrakurikuler dalam bidang bahasa inggris, pertanian, perikanan, pertukangan, Jahit menjahit ( untuk putri) dll. Dan dalam setiap bulan Romadlon diadakan kilatan dengan salah satu materi bacaan, do’a dan praktek solat 5 waktu, rowatib, jenazah dan seluruh sholat – sholat sunnah.
Labels:
Pesantren
No comments:
Post a Comment