Produk Tahu TOP (Tahu Organik Pacet) Pondok Pesantren Riyadlul Jannah
Oleh; Zainun Nasihin/ Fikri
Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet merupakan salah satu pesantren yang memiliki visi dan misi besar, diantara misi berdirinya Pesantren ini adalah terciptanya bangsa yang mandiri dalam berbagai hal. Namun untuk mewujudkan bangsa yang mandiri tidaklah semudah membalikan telapak tangan, perlu usaha,kerja kerdas dan kerja cerdas untuk mewujudkannya.
Salah satu hal yang harus di lakukan untuk memenuhi tugas mulia dalam membentuk bangsa yang mandiri adalah kemadirian santri dalam bidang usaha, tentu saja hal tersebut tidak akan bisa dilaksanakan tanpa bimbingan dan dukungan Pesantren sebagai wadah yang memfasilitasi para santri untuk dapat berkreasi.
Dalam rangka mewujudkan santri yang mandiri, Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet memberikan kesempatan bagi para santrinya untuk dapat kreatif dan inovatif dalam mengolah sumber daya yang ada. diantaranya saat ini, Pesantren beserta para santri sedang membangun sebuah produk olahan dengan bahan dasar kedelai, yaitu tahu.
Produk Olahan Tahu Pesantren Riyadlul Jannah |
Tahu merupakan makanan yang sudah menjadi ciri khas dari masyarakat Indonesia, seperti halnya nasi, tahu saat ini sudah menjadi primadona makanan yang bisa menjangkau seluruh aspek masyarakat, mulai dari kalangan menengah kebawah hingga kalangan elit. tentunya dengan banyak kreasi olahan tahu.
Melihat peluang dan pasar yang cukup menjanjikan itulah ide usaha tahu ini dibuat. Saat ini produksi yang dilakukan masih tergolong kecil sebab masih dalam tahap pengujian kwalitas tahu yang dihasilkan. kedepanya, sudah tercatat banyak target yang akan di capai oleh pesantren demi mensukseskan bidang usaha ini.
Uniknya semua unit pengolahan produk tahu ini dilakukan oleh para santri. Mulai dari tahapan awal hingga akhir pengolahan, semua dilakukan oleh tangan-tangan terampil santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah. dengan harapan kedepan, para santri lulusan Pondok Pesantren Riyadlul Jannah dapat menjadi santri yang mandiri.
No comments:
Post a Comment