CINTA YANG PERGI UNTUK KEMBALI
Mungkin saat ini kita belum bisa merasakan tentang pentingnya sebuah
peraturan karena sekarang hanyalah kebebasan yang terbesit di dalam benak kita.
adanya sebuah hukuman itu merupakan sebuah perhatian seorang guru kepada kita. Abuya
juga menegaskan bahwa “bukan barang yang kami miliki yang kami sayangi tapi
kalian para santri yang kami sayangi” tangisan para santri semakin menjadi saat
mendengar ungkapan tersebut kepada kami dan ungkapan-ungkapan beliau membuat
kita sadar bahwa seorang guru selalu berpikir dan bertindak hanya untuk
kebaikan muridnya.
Di masa depan Abuya juga mempunyai harapan agar kita mempunyai Obsesi untuk
selalu bekerja keras tanpa harus bergantung kepada orang lain. begitu besar
harapan yang Abuya percayakan kepada kami. Setelah penyampaian pesan-pesan dari
Abuya dilanjutkan dengan sholat ashar berjamaah yang diimami langsung oleh Abuya
acara ramah tamah kepada Abuya beserta para istri-istri beliau, seluruh santri duyun-duyun
saling berebut barisan untuk soan langsung dengan Abuya.
Puncaknya saat semua jamaah umroh yang ikut berangkat bersama-sama dengan
Abuya sudah mulai memasuki mobil suasana haru menyelimuti halaman masjid
Riyadhul Jannah semua para santri merasa terharu dan berat saat harus
ditinggalkan Abuya beserta para istri beliau kita doakan semoga Abuya beserta
para rombongan selalu diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah umroh
selalu diberikan kesehatan amin ya rabbal alamin. (By: Bintu Siefa)
Labels:
Coretan Santri
No comments:
Post a Comment