[Pesantren][bsummary]

CORETAN SANTRI

[Coretan Santri][bsummary]

PENA ABUYA

[Pena Abuya][bigposts]

PENA ABUYA

[Pena Abuya][twocolumns]

CORETAN SANTRI

[Coretan Santri][twocolumns]

SANTRI

[Santri][bsummary]

ALUMNI

[Alumni][bsummary]

The Power of Warid

The Power of Warid

Oleh: El_Fazha

إنما أورد عليك الوارد لتكون به عليه وارد

أرادعليك الوارد ليتسلمت من يد الأغيار وليحررك من رق الآثار

أرد عليك الوارد ليخرجك من سجن وجودك إلى فضاء شهودك

 

Allah memberimu warid agar engkau mendekat kepadanya, allah memberi warid untuk menyelamatkanmu dari cengkeraman bayang-bayang makhluk dan membebaskanmu dari penjara wujud menuju cakrawala penyaksian.

Pada kalam hikmah diatas, secara gamblang syekh ibnu athaillah memaparkan tiga tujuan allah mendatangkan warid kedalam hati hambanya. Banyak ulama menjelaskan tiga poin ini dengan lebar, namun pada dasarnya, ketiganya adalah satu kesatuan. Karena antar satu dengan yang lainnya ada keterikatan yang sangat erat.

Sebelum membahas tiga poin dimaksud, alangkah baiknya kita memahami secara komprehensif apa warid itu sendiri ……?. Menurut Syekh ahmad zaruq “WARID adalah inspirasi ketuhanan yang allah hadirkan kedalam hatimu “.

Maka warid berbeda dengan ilmu yang diperoleh melalui duduk di bangku pelajar, apalagi Daring….!. karena warid adalah ilmu allah yang langsung di turunkan kedalam hati. Serta dipastikan baik dan benar. Sedangkan ilmu yang diperoleh melalui proses belajar, masih di proses oleh akal dan tidak menjamin semuanya bisa masuk kedalam hati, terlebih ilmu yang di peroleh melalui proses belajar belum dipastikan  baik dan benarnya. Belum dipastikan baik karena banyak ilmu yang menyesatkan. Belum bisa dipastikan benar Karena boleh jadi ada temuan-temuan baru yang akan merevisi kebenaran yang pertama.

Silogisme mantiknya begini : Jamal adalah seorang pelajar, pada bulan Dhulhijjad jamal mengkaji sunah-sunah rosulullah, sehigga dia tahu bahwa mendahulukan sisi sebelah kanan merupakan sunah didalam setiap kebaikan. Hal itu dia pahami setelah beberapa kali berdiskusi dengan teman-temannya di masjid riyadluljannah kamis malam. Tapi dalam aktivitas kesehariannya, jamal tidak pernah memperhatikan sunah rosulullah yang telah dipelajari, maka ilmu yang didapat hanya berputar di otaknya. Tanpa pernah masuk kedalam hatinya, sehingga tidak ber-efek apa-apa pada aktivitas sehari-harinya.

Berbeda dengan Ashar  , seorang yang lalai, sering meninggalkan kewajibannya dan selalu mendedikasikan kehidupannya untuk kepentingan duniawi tanpa mengingat sekepingpun dari kehidupan ukhrowi. Suatu ketika, ditengah padatnya jamal dengan pekerjaanya mendadak rumput di sawah! Tanpa sengaja anshar mendengar sayup-sayup suara murattal al-qurán dari speker masjid yang diputar ta’mir masjid. Tanpa mengerti artinya, hati anshar sontak terhentak, dia tahu suara itu suara allah, dia langsung sadar, bahwa semua yang dilakukan selama ini adalah sia-sia. Lalu dia sadar dan menyesali perbuatannya. Dia bertaubat dan kembali menghambakan diri kepada allah. Maka inilah yang dinamakan warid, inspirasi ketuhanan yang akan di kupas dalam kalam hikmah ini.

Seperti yang disampaikan oleh syekh ibnu athaillah bahwa allah menurunkan warid kedalam hati hamba pilihannya untuk tiga tujuan mulia.

Pertama, agar hamba yang mendapatkannya lebih mendekatkan diri pada allah Swt. Namun, perlu dipahami, mendekatkan  diri disini tidak bisa di artikan memangkas dimensi ruang ataupun waktu. Melainkan menghadapkan jiwa dan raga keharibaan allah yang maha pencipta, dengan penuh takdzim, tunduk dan patuh pada semua titahnya.

Menghadapkan segenap jiwa dan raga tidak akan mudah bila hati masih terpaut pada dunia. Menjadikan selain allah sebagai sandaran. Atau penghambatan jiwa dan raga yang sempurna  bila hati kosong dari kepentingan – kepentingan sesaat. Akal harus terus berfikir, hati terus merasa, maka jiwa akan menuntun seorang hamba untuk betul-betul menghamba secara total kepada allah SWT. Itulah kegunaan warid yang allah turunkan.

Kedua allah menganugrahkan warid untuk menyelamatkan hamba dari cengkraman baying-bayang mahkluk dan membebaskan dari diperbudak makhluk.

Ketika  seorang hamba telah menghadap tuhannya dengan totalitas kepasrahan, jiwa dan raga telah hilang dari kefanaan dunia dan dapat dipastikan dia telah merdeka dari setiap godaan-godaan fana. Dia menjadi hamba yang betul-betul hanya menghamba kepada allah swt, dan itulah sebenar-benarnya kebebasan, tanpa ada belenggu-belenggu duniawi.

Warid ini mampu membebaskan hamba dari belenggu dunia, misalnya dapat kita lihat pada kisah nabi nus as dan putranya kan’an ketika di ditawari menaiki perahu yang telah dibuat ayahnya, kan’an malah tetap terbelenggu engan eksistendi makhluk, dia menyangka bahwa makhluk bisa menjadi sandaran untuk selamat dari sunami itu. Kan’an berkata sebagaimana dikisahkan didalam al-qur’an yang artinya : “ aku akan naik ke atas gunung yang bisa menyelamatkankudari air.” ( QS. Al-Huud ( 11 ) : 43).

Lihat bagaimana hati kan’an masih tersandra oleh makhluk allah : Gunung. Memasrahkan keselamatannya pada selain allah serta bermantik tanpa memperdulikan dhat yang maha kuasa.

Hal ini berbeda dengan warid yang allah berikan kepada nabi nuh, yang dengannya beliau sama sekali tidak memperhatikan pada selain allah, beliau berkata sebagaimana yang disampaikan al-qur’an yang artinya : “ Hari ini tidak ada tidak akan ada yang selamat dari keputusan allah, kecuali mereka yang mendapatkan kasih sayangnya. ( QS. Al-Huud ( 11 ) : 43). Begitulah warid yang telah allah tencapkan pada hati nabi nuh as. Sehingga membebaaskan beliau dari pejara makhluk.  

Adapun tujuan yang ketiga, sebagaimana disampaikan oleh ibnu athaillah : “Allah memberimu warid untuk melepaskanmu dari penjara WUJUD menuju cakrawala penyaksiaanmu( allah ).

Apakah yang dimaksud dengan penjara WUJUD disisni….? Yang dengan datangnya warid, kita akan terbebas darinya …?. P

Penjara wujud disini adalah keterbatasan seorang hamba ketika masih tersandra dengan jasadnya, dengan jasad yang ada ini. Seorang hamba hanya mampu berada didalam satu dimensi ruang dan waktu. Tidak bisa mengetahui seluruh alam yang merupakan ci[ptaan dan tenda kekuasaan allah swt.

                Maka, mengherankan bila ada seorang hamba yang rela jauh-jauh bingung mencari tempat untuk mendekatkan dirinya dengan alla swt. Yang mungkin jarak yang ditempeh berpulu-puluh kilo, berate-ratus kilo bahkan mungki beribu-ribu kilo jauhnyaperjalannan yang ditempuh. Namun jarak yang sangat dekat, bahkan berkumpul dengan dirinya sendirinya sendiritidah dapat didatangi. Hati yang tidak sesentipun berjarak, belum pernah ditaklukkan. Maka pada hakikatnya , hamba yang demikian masih terpenjara dengan wujudnya sendiri, Karen menaklukkan hati dari semua aghyar( selain allah). Adalah kebebasan yang hakiki.

                Tiga hal inilah yang ingin allah anunugrahkan sebenarnya kepada setiap hamba yang mendapatkan WARID. SELAMMAT BERJUANG……!

اَللَّهُمَّ إِّنا أَسْأَلُكَ مِنْ خَزَائِنِ فَضْلِكَ

 


No comments:

Post a Comment