Safari Abuya ke Jakarta
Jum'at 21.01.22
Jum'at sore setelah melaksanakan sholat ashar tepatnya pukul 15.15 WIB Abuya Mahfudz Syaubari bersama Gus Zain dan Ust. Rofiq diantar kan Abah Rohim ke Bandara Juanda. Tujuan utama safari Abuya kali ini adalah untuk berobat dimana sebelum 3 tahun lalu beliau telah memasang ring di jantung karena ada penyumbatan, yang dilaksanakan di Norma Hospital Kucing Malaysia. Tidak seperti biasanya safari kali ini beliau memilih terbang di malam hari namun hal ini disebabkan jadwal diagnosa akan dilaksanakan hari Sabtu pukul 08.00 WIB, namun setelah sampai di hotel tepatnya di RA Premiere Simatupang Jakarta Selatan ada informasi bahwa jadwal diagnosa ditunda pada hari Ahad.
Sabtu, 22.01.22
Abuya seorang Kyai penjahit berbagai potensi bangsa tidak pernah ada waktu kosong yang terbuang sia-sia, sehingga pada hari Sabtu itu pun beliau dapat berkunjung di kediaman Habib Salim Segaf Al Jufri cucu seorang Ulama' besar di Pejaten Jaksel beliau adalah salah seorang cucu Ulama' Besar di Palu pendiri PP. Al Khairaat, Palu. Mulai dari jam 05.00 WIB hingga jam 07.00 WIB berbagai masalah bangsa dan keumatan dibahas oleh beliau berdua.
Setelah itu kami juga menghadiri undangan ramah tamah di kediaman Ibu Hj. Rima Melati kakak salah seorang pengusaha terkenal di negeri ini yaitu Ir. Heppy Trenggono yang jaraknya tidak jauh dari kediaman Habib Salim, ternyata yang menyambut bukan hanya keluarga besar Ibu Hj. Rima saja melainkan disitu juga dibarengi oleh mantan wakil ketua DPR RI yaitu Bapak H. Tosari Wijaya yang sempat menjabat sebagai Kedubes Indonesia di Maroka dan juga Dewan Pengurus Kerjasama Perdagangan Indonesia-Maroko.
Mungkin ini bagian dari sabda Rasulullah Saw "al arwah junud al mujannadah" sebagaimana kita ketahui bahwa Abuya sangat perhatian dan super antisipasi terhadap disahkannya UU Pesantren yang berpotensi mengancam independensi Pesantren dan demikian pula KH. Tosari Wijaya, sehingga perbincangan pun menjadi sangat hangat dan penuh hikmah sehingga berbagai masalah pendidikan dan ekonomi pun terbahas dalam majelis ini.
Setelah selesai dari kediaman Ibu Hj. Rima, Abuya bersama Bapak Heppy Trenggono meluncur ke rumah makan Ayam Panggang Situgintung untuk bertemu dengan Sekjen MUI Pusat yaitu KH. Amirsyah Petambunan dan dihadiri pula oleh Dr. Mufti Mubarok salah satu pejabat BPKN dan anggota KADIN Pusat, tidak lain yang menjadi topik pembicaraan adalah bangsa dan bangsa.
Selesai dari RM AP Situbintung kami kembali ke hotel, dan bukan untuk istirahat tapi sudah ada tamu yang menunggu yaitu Syekh Fahmi Askar pemilik RS. Ummi dan berbagai lembaga pendidikan agama baik di Jkt maupun di luar Jawa yang kebetulan beberapa waktu lalu Mahaputra STIES Riyadlul Jannah ada yang dikirim ke tempat beliau. Pada kesempatan kali ini Ustadz Abdullah Soim telah meluangkan waktunya untuk mengantarkan Abuya dari satu tempat ke tempat lain.
Ahad, 23.01.22
Abuya dijemput oleh Mas Hariri Hariyanto murid sahabat karib Abuya di Makkah yaitu KH. Toifur Mawardi menuju Tangerang Banten setelah sampai di lokasi pengobatan Abuya disambut oleh Gubernur Jambi yang kebetulan juga sedang akan berobat di tempat yang sama, lagi-lagi yang disampaikan oleh Guru kita kepada para pejabat adalah nasehat dan nasehat agar perhatian terhadap bangsa. Setelah selesai diagnosa Abuya diputuskan akan ditangani (operasi) hari berikutnya (Senin) dan rombongan kembali ke hotel dengan jarak yang ditempuh kurang lebih 2 jam. Usai berjamaah sholat maghrib datang lagi seorang ulama besar dari Medan salah satu anggota Ahwa dalam Muktamar NU akhir tahun lalu yaitu Abuya KH Ali Akbar Marbun hingga jam 09.30 malam.
Senin, 24.01.22
Mengingat lokasi yang cukup jauh dan lalu lintas Jakarta yang padat terlebih hari Senin sehingga beliau memutuskan untuk berangkat lebih awal. dalam penanganan operasi non medis ini Abuya juga di dampingi Presiden GIP Bapak H. Ahyuddin dan Dr. Rizal. Penanganan operasi non medis ini dilakukan secara tepat dan dapat disaksikan oleh keluarga termasuk Dr. Rizal, hanya membutuhkan waktu 10 menit setelah itu abuya dibawa keluar dari ruang operasi dan dibaringkan kurang lebih setengah jam dan boleh dibawa pulang. Semula Abuya menjadwalkan kembali ke Pacet pada hari Senin, mengingat beliau masih butuh istirahat pasca operasi sehingga diputuskan untuk menunda sehari berikutnya. Lagi, dan lagi, Abuya tidak pernah kehabisan agenda sore hari itu beliau mengundang para pengusaha muda diantaranya Mas Heppy (Presiden IIBF) Mas Cecep (Owner D'Colonel Chicken) Mas Ghoffar (Owner Svarga Hotel) Bapak Riawan Amin mantan Wadir Bank Muamalat. Berbagai potensi pengembangan ekonomi bangsa dikupas tuntas dalam kesempatan kali ini. InsyaAllah akan ditindak lanjuti besok hari Sabtu legi.
Tepat pukul 04.00 sebelum fajar Abuya diantar oleh Presiden GIP menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Pada saat akan sholat di Musholla lounge Batik Air ada seorang pemuda sedang khusyu berdoa setelah itu berdiri dan mengikuti solat berjamaah subuh dengan Abuya, mungkin beliau agak terkesan ada seorang pemuda di Bandara khusyu beribadah sehingga beliau mencoba bertanya dari mana asalnya dan mau kemana? ternyata pemuda itu berasal dari Makassar seorang pegawai pertambangan nikel dan batubara. dan Abuya pun mensupport agar selalu bekerja keras dan jangan lupa menabung gali terus potensi hingga suatu saat nanti Anda bukan seorang pegawai lagi tapi akan menjadi pemilik pertambangan nikel dan batubara.
Sungguh seorang pendidik dan penebar kebaikan dimanapun kesempatan berada. Semoga Abuya dan keluarga dipanjangkan usia dalam keadaan sehat afiat bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara. Amin. Wallahu a'lam.
Labels:
Pesantren
No comments:
Post a Comment